MENATAP HARI
Kujelang pagi dengan senyum
Untaian doa setiap langkahmu
Kuharap secercah asa
Dalam bingkaian kasih-Mu
Gerimis turun dalam lindap kabut
Kau datang disela rintiknya
Jalan terseok tanpa pegangan
Jiwanya terguncang
Hampa tatapan matanya
Sesaat kutatap dalam kebisuan
Di sudut mata terasa hangat
Tangan bergetar
Bibir tak bisa berucap lagi
Kelu, tak ada kata yang pantas
Hanya panjatkan doa terbaik
Untukmu sahabatku..
Semoga harimu penuh berkah
Hadapi masa depan dengan ceria
Duka itu enyahkan!
Tataplah hari penuh keyakinan
Kau pasti bisa..!
KETIKA RINDU MENDERA
Ketika rasa mulai mendera
Engkau tak pedulikan lagi
Tak ada harapan dalam ucapmu
Inikah balasan yang kau harap?
Kurasakan dari tatapan matamu
Angan pun mulai pudar
Rinduku tiada henti untukmu
Ingin suatu hari jadi kenyataan
Niatmu yang pernah terucap
Dalam larik untaian diksimu
Untuk selalu bersama
Melangkah ke tepi tapi tak pasti
Entahlah sampai kapan kunanti
Namun semua hanyalah imajinasi
Dalam khayal dan impian
Engkau harapan dalam bayang
Rinduku hanya dalam khayal
Akankah jadi kenyataan?
SELEMBAR DOA
Hanya lewat guratan kata
Kuhaturkan segenap rasa
Takkan hilang dalam hitungan masa
Selembar doa kulayangkan
Agar dapat kau lihat ketulusanku
SMI, 2020
Eha R., guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMPN 2 Sukaraja Kabupaten Sukabumi.