DIDIKPOS.COM – Sebanyak 201 orang lulusan Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker Fakultas Farmasi angkatan XXVII Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, mengikuti Sumpah dan Janji Apoteker. Kegiatan itu digelar di Aula Gedung Jenderal Mulyono, Jalan Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, baru-baru ini.
Pelaksanaan Sumpah dan Janji Apoteker yang diselenggarakan secara offline atau langsung dan online dengan menerapkan protokol kesehatan ini, dihadiri langsung Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana, Ph.D bersama jajaran Rektorat Unjani.
Dekan Farmasi Unjani, Afifah B Sutjiatmo, menyebutkan, 201 lulusan Prodi Profesi Apoteker tersebut sebelumnya telah menjalani Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI).
Mereka terdiri dari 158 orang perempuan dan 43 laki-laki yang berasal dari 22 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selanjutnya, dari Banten, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Papua Barat.
Afifah mengatakan, dari 201 mahasiswa yang lulus UKAI, terdapat 34 orang lulusan dengan predikat ‘Pujian’. Selain itu, dua orang mahasiswa menyandang predikat IPK tertinggi 3,96, yaitu Mierta Ayu Savitri (Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur) dan Firnanda Raafi’ulia Azhar (Kota Blitar, Jawa Timur).
“Apoteker yang diambil sumpahnya, telah melalui UKAI dengan tingkat kelulusan tepat waktu sebesar 94,811 persen. Hasil ini merupakan hasil yang sangat baik dan membanggakan. Diharapkan para lulusan akan terus meningkatkan pengetahuan mereka,” ujar Afifah, Kamis (9/7/2020).
Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana, mengatakan, bagi Unjani, khususnya keluarga besar Fakultas Farmasi, acara pengambilan sumpah tersebut merupakan hari yang penuh kebanggaan. Karena, Unjani kembali dapat mempersembahkan apoteker-apoteker muda terbaiknya untuk mengabdi di tengah masyarakat.
“Tentu kami berharap para apoteker baru mampu senantiasa menjaga citra baik Unjanni,” katanya.
Hikmahanto mengingatkan pentingnya para lulusan menjaga nama baik Unjani. Sebab, nama baik Unjani dan reputasi para apoteker baru lulusan Unjani bagaikan dua sisi pada sebuah uang logam yang tidak mungkin dipisahkan.
“Menyadari pentingnya hal tersebut, kami senantiasa berkomitmen untuk menyelenggarakan prosedur pendidikan yang berintegritas. Unjani bertekad untuk semakin meneguhkan Fakultas Farmasi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya melahirkan apoteker yang profesional, juga berkarakter,” ujarnya. (des)***