HUT Korpri, HUT PGRI, dan Hari Guru Nasional; Pjs. Bupati Pangandaran Sebut Pandemi sebagai Momentum Perubahan

Share

DIDIKPOS.COM – Pjs. Bupati Pangandaran, Dr. H. Dani Ramdan, M.T., mengatakan, peringatan HUT Korpri, HUT PGRI dan Hari Guru Nasional tahun ini, dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19 yang telah membawa berbagai permasalahan dalam kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat.

Para Aparatur Sipil Negar (ASN), warga Korpri, dan PGRI, dalam kondisi pandemi saat ini juga harus tetap melaksanakan tugas dari negara, yakni menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan melayani masyarakat.

“Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi banyak institusi termasuk birokrasi pemerintahan di pusat dan daerah untuk melakukan banyak perubahan. Dari chanel normal, ke chanel ekstra normal. Dari cara-cara kerja yang biasa, menjadi cara yang luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit, menjadi smart score card yang mudah dan cepat,” kata Dani, pada upacara peringatan HUT Korpri ke-49, HUT PGRI ke-75, dan Hari Guru Nasional Tingkat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Senin (30/11/2020).

“Cara-cara baru tersebut dimungkinkan dilakukan dengan pemanfaatan teknologi digital. Karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran pun harus melakukan transformasi digital, jika ingin memanfaatkan momentum ini dan jika ingin mengikuti arus besar perubahan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di era digital ini,” sambungnya.

Pada kesempatan itu hadir Pimpinan DPRD Kabupaten Pangandaran, Sekretaris Daerah, para Staf AHU, para Asisten, para Kepala SKPD, para Kabag di lingkungan Setda Kabupaten Pangandaran, Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Ketua Bawaslu Kabupaten Pangandaran, dan Ketua PGRI Kabupaten Pangandaran.

Dani mengungkapkan, dengan keterbatasan kuantitas sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dihadapi Pemkab Pangandaran saat ini, maka transformasi digital bisa menjadi jawaban yang rasional untuk menghadirkan sebuah struktur birokrasi yang kecil, efesien, tapi berkinerja tinggi.

Transformasi digital, lanjutnya, tidak selalu menuntut dan identik dengan penyediaan anggaran yang besar, karena sudah banyak teknologi dan aplikasi berbiaya murah bahkan gratis yang dapat dimanfaatkan, baik yang difasilatasi oleh pemerintah pusat dan provinsi, maupun melalui kerja sama dengan pemerintah daerah lain dan swasta.

“Seperti yang baru-baru ini kita lakukan kerja sama hibah aplikasi e-office dan esakip desa dengan Pemkab Sumedang, serta kerja sama-kerja sama lainnya,” tuturnya.

Dani menuturkan, dua bulan bertugas di Kabupaten Pangandaran, ia menyaksikan warga Korpri di Kabupaten Pangandaran sampai saat ini, harus menjalankan tugas dalam kondisi yang penuh kesulitan dan banyak keterbatasan.

“Namun, saya percaya bahwa semua kesulitan dan keterbatasan tersebut, tidak menjadi penghalang bagi warga Korpri Kabupaten Pangandaran untuk bekerja dengan sigap dan cepat. Untuk membantu dan melayani masyarakat di berbagai bidang,” terangnya.

Bergerak Cepat

Dani mengungkapkan, sebagai daerah otonom baru, Kabupaten Pangandaran harus bergerak lebih cepat dan akseleratif, untuk dapat mensejajarkan diri dengan daerah otonom lainnya. Karena itu birokrasi Pemkab Pangandaran meskipun masih muda dari sisi usia, namun harus mampu bekerja secara efesien, akuntabel, dan modern.

“Semua jenis pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang sebaiknya kita jalankan melalui aplikasi, sehingga kita tidak lagi membutuhkan banyak pegawai, banyak ruangan dan peralatan kerja. Dengan demikian
kita hanya akan membutuhkan sumber daya aparatur, untuk pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar bersifat dinamis, butuh kreativitas dan bersifat pengambilan keputusan saja,” ucapnya.

Kata Dani, di samping itu, untuk membentuk birokrasi yang kecil dan efesien, maka harus ada penyederhanaan prosedur dan regulasi yang berbelit-belit, kaku, dan menghambat kreativitas. Konsekuensinya, SDM aparatur harus memiliki kompetensi yang memadai. Mindset-nya harus berorientasi pada hasil (goal oriented). Adaptif dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta berpikir kreatif dan inovatif, untuk mampu memecahkan masalah dan memberikan yang terbaik dalam melakukan pelayanan kepada masayarakat.

“Untuk itu kita harus bisa memberikan kesempatan kepada ASN yang trampil dan ahli, meskipun masih yunior untuk tampil ke depan,” cetus Dani.

Simpul Persatuan dan Pemersatu

Pada kesempatan sama Dani mengatakan, mengutip pengarahan Presiden RI pada upacara peringatan HUT Korpri tanggal 29 November 2020, selain tugas pelayanan yang cepat dan efektif ASN juga harus menjalankan tugas kenegaraan.

Keberadaan ASN di seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran hingga pelosok gunung dan pesisir adalah simpul persatuan dan pemersatu masyarakat, yang selalu mengamankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Di samping itu, setia menjaga dan tunduk kepada Negara Kesatuan Republik Indonesai serta terus menjaga nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dan menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan.

“Tugas mulia ini harus kita jalankan dengan sebaik-baiknya, khususnya dalam menghadapi perhelatan demokrasi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati. Saat ini para ASN (Aparatur Sipil Negara), baik di tingkat pemerintah kabupaten, kecamatan, desa hingga kepala dusun tetaplah menjaga netralitas, sehingga kita semua bisa memelihara kondusifitas, dan proses serta hasil pilkada kita berkualitas,” tuturnya.

“Keberadaan ASN juga harus memotori pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran. Menyampaikan kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan daerah kepada masyarakat, aktif dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, memberikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” sambungnya.

Profesi Mulia

Terkait dengan peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, Dani mengatakan, ia percaya para guru di Kabupaten Pangandaran telah menjalankan tugas profesinya yang mulia ini dengan sebaik-baiknya.

Di tengah pandemi Covid-19 para guru tetap menjalankan tugasnya dengan segala daya dan upaya, menyampaikan layanan pendidikan yang merupakan hak dasar anak-anak kita selaku warga negara dan generasi penerus yang harus lebih baik dari generasi kita hari ini.

Atas dasar pertimbangan untuk menyelamatkan kualitas layanan pendidikan yang tidak bisa sepenuhnya dijalankan melalui pembelajaran jarak jauh, Dani sangat mengapresiasi kebijakan untuk menjalankan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19, melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Syukur alhamdulillah hingga saat ini belum dilaporkan adanya kluster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Namun saya berpesan kepada para guru, pengawas, dan para kepala sekolah untuk tidak pernah lengah terhadap sekecil apapun potensi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, dan jangan pernah kendor dalam menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Dani. (des)***