Muhammad Ilham Raih Medali Emas Kompetisi Matematika Terbesar di Dunia, Kalahkan 6 Juta Siswa

Share

DIDIKPOS.COM – Muhammad Ilham Alfarisi, siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School (CRIBS) Bogor, meraih medali emas dalam KMC atau International Kangaroo Mathematics Contest, pada 16 Juni lalu. Kompetisi matematika terbesar di dunia itu, diikuti lebih dari 6 juta peserta dari 75 negara.

Ilham mengaku tidak terlalu mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan soal-soal dalam kompetisi tersebut.

“Persiapan dan pengalaman-pengalaman saya sebelumnya, membuat saya yakin bisa mengikuti KMC dengan maksimal,” kata Ilhma, Minggu (26/7/2020), dikutip Kompas.com.

Ya, jika bagi sebagian siswa lain matematika menjadi momok, namun bagi Ilham, yang kini berusia 16 tahun, soal matematika justru menjadi tantangan yang selalu dicoba untuk ditaklukkan.

Ilham, siswa yang lahir dan tinggal di Bogor ini terbiasa memecahkan soal berhitung sejak kecil.

Kedua orang tuanya yang melihat potensi besar pada diri Ilham tanpa ragu mendaftarkan putranya ke kelas khusus pelatihan olimpiade di Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Di tempat ini kemampuan Ilham mulai diasah oleh para mentor sejak usia sekolah dasar.

Ketika menginjak bangku SMP, orang tuanya mendaftarkan ke sekolah yang khusus menyediakan program pembinaan olimpiade, CRIBS Bogor. Di tempat inilah kompetensi dan keahlian dirinya semakin ditingkatkan.

Bekerja sama dengan konsultan pendidikan Eduversal, Ilham kerap mengikuti olympiad training camp program. Program ini memberikan pelatihan, simulasi, dan pembinaan mental khusus siswa-siswa calon juara olimpiade.

Selain berprestasi di event KMC, Ilham juga mengoleksi berbagai piala, medali, sertifikat, dan penghargaan.

Menanggapi prestasi ini, Direktur CRIBS, Ari Rosandi, mengungkapkan, kerja sama antara sekolah dan orang tua menjadi kunci dalam memantik motivasi siswa untuk meraih prestasi.

“Motivasi berprestasi menjadi salah satu faktor agar siswa selalu berusaha menggapai impian dan cita-cita mereka dengan dukungan pola kerjasama antara sekolah dan rumah sebagai fasilitator penyedia ruang kreativitasnya,” ujar Ari.

Ia mengatakan prestasi diraih para siswa tentunya membutuhkan usaha, kerja keras, ketekunan belajar, dan dukungan dari semua pihak.

“Para guru harus terus berkolaborasi untuk membuka dan menstimulasi ide-ide dari para siswa agar mereka tetap aktif dan kreatif dalam belajar,” terangnya. (des)***