DIDIKPOS.COM – Akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir enam bulan, sekolah swasta dan perguruan tinggi swasta (PTS) kekurangan calon siswa maupun mahasiswa baru sehingga mulai angkat “bendera putih”. Kemampuan mereka membiayai operasional diprediksi hanya sampai Agustus ini. Sisanya bergantung pada jumlah siswa dan mahasiswa baru yang mendaftar.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
“Kami menerima banyak keluhan dari sekolah dan kampus swasta. Kami mengkhawatirkan merosotnya angka IPM (indeks pembangunan manusia) menyusul kondisi pendidikan swasta di Tanah Air yang mulai angkat bendera putih menghadapi dampak pandemi,” kata Fikri.
Dikatakannya, dampak pandemi Covid-19 secara luas turut menyapu berbagai sektor ekonomi. Dampaknya terlihat pada kemampuan daya beli masyarakat, termasuk untuk biaya pendidikan.
“Orangtua siswa untuk membayar SPP saja sulit, apalagi untuk membayar uang pangkal seperti yang biasa diterapkan pada siswa dan mahasiswa baru di pendidikan swasta,” katanya.
Kondisi pendidikan swasta yang memprihatinkan juga diakui Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Jabar, Sali Iskandar.
“Untuk sekolah yang paling berdampak adalah SMA dan SMK setelah ada program sekolah gratis dari Pemprov Jabar. Masih banyak SMA dan SMk swasta yang kebingungan sebab calon siswanya amat sedikit,” ujarnya.
Sedangkan di PTS, kata Sali, juga kondisinya tak jauh berbeda sehingga ABPPTSI meminta agar masa penerimaan mahasiswa baru diperpanjang.
“Kami minta agar masa penerimaan calon mahasiswa baru di PTS diperpanjang sampai Oktober dari biasanya sampai Agustus,” katanya. (des)***
Sumber: Pikiran-Rakyat.com