PB PGRI: Salurkan Bantuan Subsidi Upah untuk Guru Honorer secara Adil dan Merata

Share

DIDIKPOS.COM – Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) berharap penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) diberikan secara adil dan merata kepada guru honorer, baik yang mengabdi mengajar di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

“Sehingga, kado bagi guru, dosen dan tenaga kependidikan ini dapat menjadi penyemangat baru mereka untuk berkarya,” Ketua Umum PB PGRI Prof. Unifah Rosyidi, dalam siaran pers, Selasa (17/11/2020).

Unifah mengungkapkan, PB PGRI mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden RI, Mendikbud, Menkeu, Menpan, dan Komisi X atas adanya bantuan subsidi upah yang akan diberikan.

Bantuan ini, lanjutnya, merupakan bentuk perhatian kepada guru, dosen, dan tenaga kependidikan honorer karena akan memberikan bantuan tambahan penghasilan kepada mereka di era pandemi ini.

“Bantuan tersebut merupakan kado di Hari Guru Nasional dan sekaligus HUT PGRI ke 75. Perjuangan panjang PGRI agar honorer diberikan perhatian kesejahteraan maupun peningkatan konpetensi telah mendapat respon baik dari pemerintah,” imbuhnya.

Unifah juga berharap agar para honorer diberi kesempatan untuk kejelasan statusnya dalam rekrutmen baik Aparatur Sipil Negara (ASN) reguler maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pemerintah diminta tidak melakukan rekrutmen dengan membedakan status administrasi Kategori dan Non Kategori. Selain itu juga PB PGRI meminta agar diberikan prioritas bagi yang telah mengabdi lama di atas usia 35 tahun.

“Kepada seluruh guru, pendidik dan tenaga kependidikan, saya menghimbau untuk mendidik dengan kesungguhan dan kasih sayang dan mendorong semangat belajar pada anak didik. Itu sebabnya tema HUT PGRI tahun ini adalah Dari PGRI untuk Indonesia. Kreativitas dan Dedikasi Guru menuju Indonesia Maju #menolak menyerahpadacovid,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kemendikbud akan memberikan BSU bagi guru honorer dan tenaga kependidikan non-pegawai negeri sipil (PNS) sebesar Rp 1,8 juta. Total anggaran yang dikeluarkan adalah sekitar Rp 3,6 triliun.

Adapun sasaran Kemendikbud untuk BSU tersebut sebanyak 2.034.732 orang. Terdiri atas 1.634.832 guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta; 237.623 tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga administrasi; serta 162.277 dosen pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). (des)***