DIDIKPOS.COM – Imam Sumantri, warga Jln. Turangga Timur V No. 92, Bandung, menempuh langkah mulia di tengah digelarnya pembelajaran jarak jauh (PJJ)/daring (dalam jaringan) yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini. Dengan suka rela ia menghibahkan jaringan internet di rumahnya untuk para siswa belajar daring.
“Saya melakukan ini karena tergerak membantu para orang tua di lingkungan tempat saya tinggal yang kesulitan membeli kuota internet untuk putra/putrinya mengikuti belajar daring. Saya tak mau tinggal diam melihat kondisi ini. Kebetulan saya memiliki jaringan internet yang dipasang di rumah. Saya tak ingin anak-anak tak bisa belajar gara-gara tak punya kuota,” kata Imam, Kamis (13/8/2020).
Pemilik toko listrik ini mengungkapkan, sebenarnya ia sudah memasang dua jaringan internet jauh sebelum ada pandemi Covid-19. Ia biasa menggunakan jaringan internet itu untuk kepentingan pribadi dan pengembangan bisnis.
“Begitu Covid, saat ada pembeli yang saya tanya kenapa enggak membeli bohlam (lampu) yang bagus, mereka bilang, ‘Ah boro-boro buat beli bohlam bagus, uangnya juga kepotong buat beli kuota,’,” tuturnya.
Berawal dari peristiwa itu, Imam pun tergerak dan berinisiatif membuka jaringan internet untuk para siswa di lingkungan rumahnya. Ia tak sungkan memberitahukan password kepada siswa. Bahkan, kini password jaringan internet miliknya ditempel di tempat terbuka.
“Biar semua orang bisa mengakses,” ungkapnya.
Menurut Imam, upaya yang ia lakukan ini bukan untuk menggantikan fungsi sekolah, tetapi semata-mata membantu memfasilitasi para siswa megikuti pembelajaran daring.
“Awalnya kami menggelar pembelajaran daring ini di dalam rumah. Namun, semenjak diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan ada larangan berkumpul di dalam ruangan, kami sembunyi-sembunyi melaksanakannya karena takut,” tuturnya.
“Setelah kami mendengar langsung ucapan dari Pa Lurah Turangga yang mengizinkan penyediaan fasilitas internet gratis ini, saya pun tak sembunyi-sembunyi lagi. Kami pun berani keluar ruangan. Namun, saya tetap menaati pesan Pa Lurah yang harus memperhatikan protokol kesehatan,” tambahnya.
Manfaatkan Halaman Rumah
Bersama tetangganya, Imam pun memanfaatkan halaman rumah untuk melaksanakan pembelajaran daring ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Sesuai anjuran pemerintah, kami mengimbau para siswa agar tidak duduk berdekatan, memakai masker/face shield, menyediakan tempat cuci tangan, disinfektan, dan hand sanitizer untuk kesehatan mereka,” jelasnya.
Imam bersyukur inisiatifnya ini menjadi inspirasi banyak orang.
“Alhamdulillah, warga di sini jadi banyak yang membuka akses internetnya untuk umum. Sehingga, kesadaran masyarakat untuk membantu sesama jadi meningkat,” ujarnya.
Selain jaringan internet, Imam pun memfasilitasi printer bagi siswa yang ingin menge-print tugasnya.
“Selama fasilitasnya ada, silakan manfaatkan. Insya Allah, saya bantu semaksimal mungkin,” ucapnya.
Imam menambahkan, dirinya sebagai pedagang memang butuh keuntungan, namun sebagai orang tua dan masyarakat, ia merasa ikut bertanggung jawab dalam memajukan pendidikan.
“Setiap orang berkontribusi pada bidangnya masing-masing demi memajukan pendidikan. Kami tidak meminta banyak, cukup jadikan anak kami baik,” pungkasnya. (des)***