DIDIKPOS.COM – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Pusat bekerja sama dengan InfraDigital Nusantara (IDN), startup fintech. Kedua lembaga ini menyepakati untuk memaksimalkan digitalisasi layanan penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ketua Umum Aptisi Pusat, Budi Djatmiko, mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, digitalisasi kampus dapat diimplementasikan untuk seluruh kampus dari berbagai latar belakang kondisi dan daerah.
“Kampus yang tidak memiliki sumber daya dan berada di daerah tidak perlu lagi bingung dan khawatir. Digitalisasi kampus untuk semua kalangan dan siap menerapkan PJJ di masa pandemi maupun new normal nanti,” terang Budi, saat Webinar Internasional dengan tema Perspektif Blended Learning untuk Keberlanjutan Proses Belajar Mengajar Perguruan Tinggi di New Era, Kamis (31/8/2020).
Budi mengungkapkan, saat ini belum ada regulasi yang jelas mengenai PJJ. Banyak hal yang belum dipersiapkan untuk implementasi PJJ bagi perguruan tinggi. Mulai dari mempersiapkan infrastruktur, media/aplikasi PJJ, menetapkan strategi jangka pendek dan panjang, hingga memaksimalkan penggunaan berbagai media komunikasi.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Kemendikbud, Prof. Aris Junaidi, menyatakan, pemerintah sudah menerapkan beberapa kebijakan penting terkait PJJ.
Disebutkannya, kebijakan itu antara lain penyediaan platform pembelajaran daring, bekerjasama dengan provider telekomunikasi untuk penyediaan pulsa dan paket internet mahasiswa beserta dosen, program pengakuan kredit universitas melalui pembelajaran daring, serta pelatihan 110 ribu dosen untuk implementasi PJJ.
“Implementasi ini juga akan senantiasa disupervisi serta dievaluasi agar senantiasa berjalan maksimal. Tentunya, inisiatif ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, berbagai stakeholder seperti asosiasi, perusahaan teknologi edukasi, dan pihak perguruan tinggi sendiri harus ikut mendorong digitalisasi kampus,” terangnya. (des)***
