DIDIKPOS.COM – Sebanyak tujuh Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) memasukan masa purnabakti pada tahun ini. Untuk menghormati jasa tujuh guru besar ini, Unpad menggelar upacara “Pesan Kehormatan Profesor Purnabakti”, di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (27/10/2020).
Ketujuh Guru Besar Unpad tersebut yaitu Prof. Dr. Tatang Bisri, dr., Sp.An., KNA, KAO, (FK); Prof. Dr. M. Ade M. Kramadibrata, Dipl., Ing., M. Res., Eng.Sc., (FTIP); Prof. Dr. Sudigdo Adi, dr., Sp.KK., (FK); dan Prof. Dr. Ir. Ana Rochana, M.S. (Fapet).
Selanjutnya, Prof. Dr. Ramdan Panigoro, M.Sc., PhD, (FK); Prof. Dr. Imas Siti Setiasih, Ir., SU., (FTIP); dan Prof. Dr. Tati Nurmala, Ir, (Fapet).
Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, mengatakan, para guru besar purnabakti tersebut telah memberikan dedikasi untuk menghasilkan SDM unggul serta berbagai karya hasil riset dan publikasi. Para guru besar Unpad juga telah berkontribusi dalam memberikan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi.
Menurut Rektor, ketujuh guru besar Unpad tersebut juga merupakan SDM yang sangat berkualitas, profesional, dan telah memberikan keteladanan.
“Saya atas nama pimpinan Universitas Padjadjaran menghaturkan terima kasih atas seluruh dedikasi, seluruh pengorbanan, serta seluruh kiprah dan kinerja Bapak Ibu sekalian,” kata Rektor.
Rektor berharap, meski memasuki masa pensiun, para profesor dapat terus berkontribusi memberikan pemikiran dan pengetahuannya bagi Unpad.
Sementara Ketua Dewan Profesor Unpad Prof. Arief Anshory Yusuf mengungkapkan, melalui acara tersebut para guru besar purnabakti dapat berbagi strategi dalam berkarya, berprestasi, dan mempertahankan integritas akademik.
“Kami ingin acara ini buat kami menjadi pelajaran karena Bapak/Ibu Profesor yang sekarang masuk purnabakti adalah teladan-teladan kami,” ujar Prof. Arief.
Prof. Arief berharap, para guru besar dapat memberikan inspirasi dari setiap karyanya serta apa yang harus dilakukan ke depannya.
“Yang mungkin penting juga kami ingin mendengar dan ingin belajar bagaimana Bapak/Ibu semua memberikan arti yang penting dari makna sebuah pengabdian,” imbuh Prof. Arief.
Pelaksanaan upacara kehormatan ini digelar dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Upacara ini dapat disaksikan secara virtual melalui kanal YouTube. (des)***