Ini 5 Rekomendasi Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies di UIN Bandung

Share

DIDIKPOS.COM – Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) yang digelar Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung menghasilkan lima rekomendasi.

Konferensi internasional yang diselenggarakan secara virtual dan live ini diselenggarakan mulai Senin-Jumat (23-27/11/2020).

Adapun rekomendasi dari konferensi ini yaitu:

Pertama, kekuatan politik dibutuhkan bagi pengaturan orang dengan keadilan. Semua anggota masyarakat dituntut menghormati simbol suci agama. Pemberdayakan hukum terhadap penodaan agama apapun diharapkan dari pemerintah. 

Kedua, pemikiran kritis dibutuhkan bagi penganut agama apapun dalam mengikuti ajaran agama. Pemikiran kritis ini hendaknya tersedia di benak mereka ketika menerima ajaran agama dari media manapun.

Ketiga, pengembangan isyarat moderasi mendesak untuk digali dari sumber fundamental Islam. Unsur harmoni yang mencakup ‘adalah, musawah, akhlak, dan tasamuh dapat dieksplorasi dari Alquran dan hadis’. 

Keempat, keterbukaan pikiran sangat diperlukan dari penganut agama apapun untuk menerima temuan baru, sudut pandang baru bahkan dari yang lain. 

Kelima, kesadaran penuh hendaknya tersedia di dalam batin penganut agama apapun yang diperoleh dari kehidupan religius mereka setiap hari. Jadi mereka bisa merasakan damai di dalam dan daripada mengekspresikan sensasi dan perasaan di luar ini.

“Sebanyak 206 paper dipresentasikan oleh akademisi dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Australia, Belanda, dan Jerman. Partisipasi CISS 2020 hingga penutupan tembus sampai 2000 peserta. The best paper and presenter segera diumumkan,” kata Ketua Panitia, Dr. Dadang Darmawan, M.Ag., Sabtu, (28/11/2020)

Dekan Fakultas Ushuluddin (FU), Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., mengatakan, rekomendasi ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab publik dari suatu kegiatan ilmiah. Rekomendasi disampaikan untuk kalangan peneliti, institusi akademik, pemerintah, lembaga-lembaga dunia, dan khalayak masyarakat global.

“Ini menjadi resolusi untuk harmoni dunia di era media baru. Secara resmi kami mengucapkan terimakasih dari lubuk yang paling dalam untuk stakeholders yang telah memberikan banyak bantuan bagi kegiatan ini,” tuturnya.

Akademisi dari berbagai negara yang memberikan kontribusi di konferensi internasional bertajuk lengkap “Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New Media” ini yaitu Prof. Muhamad Ali, Ph.D., University of California, USA., “Contemporary Trends in Religious Studies” dan Dr. Adis Duderija, Griffith University, Queensland, Australia, “The Concept of Patriarchal Honour as the root cause of Patriarchal Religion in Muslim contexts and how to overcome it”.

Selanjutnya, Prof. Dr. Khadijah binti Mohd. Khambali, Academy of Islamic Studies, University of Malaya, Malaysia, “Fundamental Element in Sustaining Religious Harmony in Islamic Perspective”;  Dr. Ismail Ahmed, Passion International University (PIUSAD), Morocco, “Hadith and Media: Moderate Understanding to Counter Radicalism in Contemporary Era”; dan Prof. Etin Anwar Ph.D., Hobart and William Smith College, USA., “Islam and mindfulness: Toward the Making of Harmonious self.”

Kontributor lainnya dari akademisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung yaitu Dr. Yeni Huriani, M.Hum., “Women as Agents of Religious Tolerance”; Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., “Islamic Moderation in Sundanese Qur’anic Interpretation”; Dr. Munir, M.A. “Managing Harmony in a multi-Religious Society: Indonesian Experience.”; Dr. Dadah, M.Ag., “Moderate Understanding in the Scientific of Contemporary Hadith Studies”; dan Prof. Dr. H. Muchtar Solihin, M.Ag., “Sufism within Global Spirituality”. (des)***