DIDIKPOS.COM – Di tengah bakal digelarnya seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021, beredar informasi terkait keberadaan calo untuk mempermudah kelulusan. Menanggapi hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa praktik tersebut melanggar hukum.
“Itu merupakan tindakan tidak terpuji di tengah upaya pemerintah melaksanakan tata kelola seleksi dengan jujur dan transparan. Saya mewakili Kemendikbud mengimbau khususnya kepada para guru calon peserta seleksi PPPK agar tidak terbujuk modus-modus penipuan semacam ini yang justru akan merugikan calon peserta sendiri,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Iwan Syahril, dalam siaran pers Senin (15/3/2021).
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi praktik percaloan seleksi ASN PPPK ini, Kemendikbud akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menginvestigasi lebih lanjut dan menindak oknum yang terbukti melakukan.
“Kepada masyarakat yang mengetahui informasi tentang praktik calo ini juga dapat menyampaikan laporan melalui Layanan Informasi dan Pengaduan Kemendikbud yang dapat diakses pada laman resmi Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemendikbud, yakni ult.kemdikbud.go.id atau https://kemdikbud.lapor.go.id,” sebut Iwan.
Iwan menambahkan, jelang pelaksanaan seleksi PPPK, Ditjen GTK telah memperkenalkan Program Guru Belajar dan Berbagi – Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK. Program ini dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi pedagogi dan profesional para peserta dengan mengedepankan konsep ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran. Seri Belajar Mandiri ini dapat diakses secara daring dan bebas biaya melalui laman https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.
“Kami mengimbau para guru honorer dan lulusan pendidikan profesi guru untuk dapat memanfaatkan program pembelajaran yang ada di Seri Belajar Mandiri sebagai usaha penguatan kapasitas pribadi sebelum mengikuti tes seleksi ASN PPPK. Mari kita semua membuktikan integritas diri melalui seleksi yang adil, bersih, dan demokratis,” jelasnya.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim, menegaskan, PPPK memang harus melalui proses seleksi berdasarkan amanah undang-undang dan demi menjaga kualitas guru.
“Bagi para guru honorer yang belum dinyatakan lulus seleksi tahun ini, diminta untuk tidak berkecil hati karena para guru diberikan kesempatan hingga tiga kali mengikuti tes PPPK,” cetusnya. (haf)***