DIDIKPOS.COM – Pemkab Garut mengampanyekan gerakan Ayo Masuk Sekolah. Selain mengajak siswa kembali semangat ke sekolah, gerakan itu juga sebagai wujud kesiapan Pemkab Garut menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Rencananya, Pemkab Garut melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Garut akan melaksanakan KBM tatap muka bagi siswa SD, SMP, dan SMA mulai Juni mendatang.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menuturkan, gerakan Ayo Masuk Sekolah berbentuk simulasi di sejumlah sekolah dan daerah tertentu yang berlangsung selama dua bulan ke depan.
“Jadi KBM di sekolah akan dilaksanakan bulan Juni tahun ajaran baru. Tahun ajaran baru ini, kita mulai dengan berbagai konsekuensi yang disimulasikan dalam dua bulan ini,” kata Bupati, dikutip Antara, Rabu (24/3/2021).
Dijelaskannya, simulasi tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan, termasuk melakukan persiapan penanganan jika muncul kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Jadi dalam dua bulan ini preventifnya. Bagaimana tadi kalau mau terjadi outbreak siswa SD 200 orang terkonfirmasi positif diisolasinya di mana?” katanya.
Syarat Tertentu
Menurut Bupati, sekolah yang akan melaksanakan KBM tatap muka harus memenuhi syarat tertentu, di antaranya mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Garut.
Setiap daerah, lanjutnya, memiliki status penyebaran Covid-19 yang berbeda, sehingga perlu ada kajian dan rekomendasi dari dinas untuk menetapkan daerah mana saja yang aman dilaksanakan KBM tatap muka.
“Karena ini, ada Gerakan Ayo Masuk Sekolah diatur oleh masing-masing sekolah berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan. Kan ada yang (zona) kuning. Nanti, ada yang orange yang merah bagaimana,” katanya.
Ia menambahkan, pelaksanaan KBM tatap muka akan dipantau langsung oleh Tim Satuan Tugas Penanganan Gerakan Ayo Masuk Sekolah yang dipimpin Sekretaris Daerah Garut Nurdin Yana bersama Ketua Harian Kepala Dinas Pendidikan Garut Totong.
“Gerakan Ayo Masuk Sekolah bertujuan mengoptimalkan semua instansi terkait untuk bersama-sama mengawasi dan melakukan langkah pencegahan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di sekolah,” terangnya. (haf)***