DIDIKPOS.COM – Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, mengatakan, lulusan program Diploma 4 (D-4) lebih dibutuhkan oleh industri.
Salah satu kelebihan lulusan program D-4 adalah kompetensi yang 60 persen praktik dan 40 persen teori.
Berbarengan dengan beralihnya fokus Ditjen Vokasi untuk mengembangkan D-4, pemerintah menghentikan bantuan dana untuk program Diploma 3 (D-3).
“Lulusan D-4 memiliki kelebihan yaitu softskill yang lebih banyak didapatkan selama menjalani perkuliahan. Semoga ini akan menjadi jawaban untuk kebutuhan industri,” kata Wikan di Jakarta, dalam siaran pers dari Kemendikbud, Senin (8/3/2021).
Ia menyebutkan, program D-4 memiliki satu tahun magang di industri serta melakukan belajar berdasarkan proyek bersama dengan industri tersebut.
Selain itu, lanjutnya, program studi D-4 lebih spesifik daripada program S-1. Beberapa contoh nama prodinya antara lain adalah akuntansi sektor publik, manajemen dan penilaian properti, bahasa inggris untuk komunikasi bisnis, dan lainnya.
“Sarjana terapan ini dirancang spesifik. Kurikulum sarjana terapan atau D-4 harus menyangkut apa yang dibutuhkan industri,” terangnya.
Terkait hal ini, kata Wikan, Kemendikbud mengajak dunia industri dan dunia usaha untuk menjalin kerja sama dengan tenaga pendidik di perguruan tinggi vokasi untuk membenahi kurikulum.
“Harapannya, dengan kolaborasi ini banyak manfaat yang bisa diambil kedua pihak,” ujarnya.
D-3 Jadi D-4
Sebelumnya, Wikan mengungkapkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi akan mengembangkan program D-3 menjadi D-4. Langkah ini dilakukan guna mendapatkan manfaat yang baik bagi pendidikan vokasi.
“Selama ini program diploma hanya menjad pilihan terakhir bagi calon mahasiswa yang gagal lolos program sarjana,” kata Wikan, ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, Selasa (16/2/2021).
Wikan mengatakan, bersamaan dengan akan dikembangkannya program D-3 menjadi D-4, pemerintah tidak lagi memberikan bantuan dana kepada program D-3.
“Mulai tahun 2020 sampai empat tahun ke depan, kebijakan dukungan pendidikan vokasi tidak diarahkan untuk D3. Oleh sebab itu saya memohon maaf, kebijakan ini tidak mendukung program D3 secara pendanaan,” cetusnya. (haf)***