Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar Punya Fitur Terbaru untuk Tunanetra

Share

DIDIKPOS.COM – Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), kini memiliki fitur terbaru untuk tunanetra. Fitur memanfaatkan fitur bawaan Android dan iOS.

“Di Android ada Talkback dan di iOS ada Voiceover. Ketika kedua fitur itu di masing-masing device (gawai) pengguna diaktifkan. Maka nanti aplikasi Pikobar tombol-tombolnya dikonversi menjadi audio. Jadi misal klik Data Jabar, yang muncul audionya,” kata Product Manager Pikobar Adityo Trimurdani, Selasa (30/6/2020).

Menyinggung potensi serangan atau hack, Adityo menuturkan, Pilkobar bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Kami pun memiliki tim sendiri untuk mengantisipasi serangan terhadap sistem,” ujarnya.

Diketahui, Pikobar di bawah naungan unit kerja Jabar Digital Service (JDS) di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar merupakan upaya penanggulangan Covid-19 melalui solusi teknologi.

Fitur unggulan yang banyak digunakan warga antara lain fitur data informasi kasus di Jabar, nasional, dan dunia, cek sebaran kasus, dan periksa mandiri. Untuk situs web, hingga kini total kunjungan mencapai 4,7 juta.

Kepala Diskominfo Jabar Setiaji, mengatakan, fitur baru itu memungkinkan aplikasi digunakan para tunanetra.

“Aplikasi Pikobar sekarang user friendly (ramah pengguna) untuk tunanetra, jadi teman-teman netra sekarang bisa menggunakan Pikobar. Tombol yang tadinya dibaca, untuk tunanetra bisa dikeluarkan suara,” terang Setiaji.

Disebutkannya, aplikasi ini open source. Sehingga pemerintah kabupaten/kota bisa menggunakan aplikasi ini secara gratis.

“Ada (aplikasi) kabupaten/kota yang mirip seperti Pikobar, dari situ diharapkan muncul kolaborasi dan pengembangan fitur agar lebih baik,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini Pikobar berkolaborasi dengan 16 pihak dalam pengembangannya. Selain itu, hingga kini terdapat 38 aplikasi atau fitur dalam aplikasiPikobar.

“Hingga kini, aplikasi Pikobar sudah diunduh 750 ribu pengguna dan menangani 120 ribu pengaduan lewat hotline Pikobar,” pungkasnya. (atep kurniawan).