DIDIKPOS.COM – Pandemi Covid-19 membuat program-program implementasi Kampus Merdeka yang telah direncanakan terpaksa mengalami penyesuaian. Kendati begitu, beberapa program Kampus Merdeka tetap dilaksanakan, salah satunya adalah program Kampus Mengajar Perintis (KMP).
Kampus Mengajar adalah salah satu bentuk program dari mahasiswa untuk pendidikan anak sekolah di desa maupun di kota. Saat ini, sistem pembelajaran mengalami kondisi yang sangat tidak nyaman karena pandemi.
Pada periode pertama yang telah berakhir pada 25 September 2020, sebanyak lebih dari 3.000 relawan ikut mengajar dari rumah. Kini, periode kedua telah dibuka dengan menekankan semangat membangun bangsa dan semangat berbagi.
“Mereka (anak sekolah) tetap harus belajar, sementara tidak bisa bertemu dengan guru, tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, dan ini adalah tantangan bagi kita semua,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam, Rabu (7/10/2020).
Nizam menjelaskan, program KMP ini berkaitan dengan tujuan dari dilaksanakannya Kampus Merdeka yakni agar ada hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia kerja.
Ia berharap para mahasiswa program KMP ini akan menjadi agen yang bisa menginspirasi lingkungan masyarakat dan tentunya membantu sekolah untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan menggunakan teknologi-teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa.
“Pendidikan selama masa pandemi ini tidak boleh kehilangan makna. Karena pendidikan tidak hanya sekadar mengenai pembelajaran, tetapi juga membangun sikap, perilaku, mindset, soft skill dan hard skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa,” ujarnya.
Nizam menjelaskan, beberapa hal yang akan diajarkan adalah literasi, membangun sikap positif, semangat untuk positif, semangat untuk sehat, semangat untuk bisa, dan semangat untuk maju. Hal-hal tersebut yang ditekankan dan dibangun bersama para mahasiswa lainnya untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang sehat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang jaya.
“Saat teman-teman mahasiswa mengajar di sekitar tempat tinggal kalian, mohon untuk selalu mengimbau lingkungan sekitar untuk menghindari 3C yaitu closed spaces (ruang tertutup), crowded places (tempat kerumunan), dan close contact settings (situasi berdekatan). Selain itu juga untuk selalu mematuhi 3M yaitu memakai masker saat berjumpa orang lain, mencuci tangan setiap memulai atau mengakhiri kegiatan, dan menjaga jarak aman saat bersama orang lain,” tambah Nizam. (des)***
Sumber: Republika.co.id