Kakanwil Kemenag Jabar: Pendidikan Moderasi Beragama Harus Dimulai dari Siswa

Share

DIDIKPOS.COM – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Barat, Adib, menegaskan pentingnya menguatkan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam hal moderasi beragama. Sebab, pendidikan moderasi beragama harus dimulai dari siswa.

“Guru Pendidikan Agama Islam berada pada lembaga pendidikan umum yang sifat anak didiknya beragam. Maka dari itu harus diberikan pemahaman mengenai moderasi beragama untuk menghilangkan sikap intoleransi,” kata Adib, saat menyampaikan arahan dalam Kegiatan Penyusunan Rencana Program dan Anggaran Tahun 2021 Bidang PAIS Kanwil Kemenag Jabar, di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa (27/10/2020).

Adib mengungkapkan, tantangan Pendidikan Agama Islam saat ini tidaklah mudah. Selain jam pelajaran Pendidikan Agama Islam yang terbatas, penyampaian pelajaran ini juga harus disesuaikan dengan diterapkannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah Pandemi Covid-19.

“Tetapi tantangan ini jangan dijadikan alasan untuk melemah, justru harus dapat berpikir kreatif dan inovatif agar para anak didik tetap dapat mengikuti pelajaran dengan baik,” ujar Adib.

Lanjut Adib, operator penyusun program kerja dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang inovatif bagi para guru Pendidikan Agama Islam.

“Jadi, mulai berpikir bagaimana caranya mengembangkan potensi dan kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam agar mereka dapat menjawab tantangan tersebut. Terutama mengenai baca tulis Quran. Jangan sampai saat lulus SD, masih ada siswa yang belum bisa baca tulis Quran,” tegasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terang Adib, guru harus jeli berinovasi dengan melakukan kerja sama atau membuat program pembelajaran tambahan.

“Seperti yang sudah dilakukan salah satu sekolah dasar di Kabupaten Sukabumi, di mana sekolah dasar tersebut bekerja sama dengan MDTA sebagai pembelajaran tambahan bagi anak didiknya. Kerja sama ini saling menguntungkan kedua belah pihak,” pungkasnya. (haf)**