Pembelajaran Tatap Muka, DPR: Tunggu Perkembangan Covid-19 Satu Bulan ke Depan

Share

DIDIKPOS.COM – Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, menganjurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meninjau kembali rencana pembelajaran tatap muka. Ia memandang pemberlakuan kebijakan itu bergantung kondisi yang terjadi setiap hari.

“Kalau melihat kondisi day by day hari ini kemungkinan besar masih tinggi penyebarannya, pengawasannya susah, tentu kita harus evaluasi kembali. Saran kami, secara nasional, evaluasi satu bulan ke depan ini setelah Tahun Baru ini, karena kita belum tahu apa yang terjadi,” kata Dede, dikutip SINDOnews.com, Rabu (23/12/2020).

Dikatahui, jelang akhir tahun, lonjakan kasus Covid-19 belum juga menunjukkan tanda bakal menurun. Tercatat sampai saat ini, angka konfirmasi Covid-19 sudah tembus 671 ribu kasus.

Menurut Dede, orang tua tetap menjadi pintu terakhir yang menjadi penentu terhadap keputusan pembelajaran tatap muka di sekolah. Karena itu, Komisi X berencana mengingatkan kembali Kemendikbud untuk mengevaluasi kembali kebijakan tersebut atau menunggu perkembangan selama satu bulan kedepan.

“Jangan memaksakan sesuatu yang akan berdampak atau berisiko besar. Apalagi dampak vaksin juga kita belum tahu seperti apa. Evaluasi hasil vaksin pun juga belum tahu,” katanya.

Dikatakannya, kendati demikian, pengecualian bisa terjadi. Menurut Dede, jika vaksin sudah berhasil menurunkan angka sekian persen dan antigen sudah bisa disebarkan, maka tidak ada salahnya untuk kembali membahas penerapan sekolah tatap muka.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah daerah agar tetap melakukan monitoring secara ketat dan mendata sekolah mana saja yang sudah siap tatap muka. Sebab, beberapa sekolah negeri maupun swasta yang pernah dikunjunginya sudah siap melakukan belajar tatap muka dan dilengkapi sarana prasarana protokol kesehatan yang memadai.

“Untuk sekolah yang memang enggak punya kesiapan, enggak mampu membuat sarana prasarana, ya mendingan virtual aja dulu. Kalau ada yang bener siap dengan segala konsekuensi, mereka jalan. Makanya controlling menjadi sangat penting sekali,” tegasnya. (des)***