Kominfo Tingkatkan Keterampilan Digital Anak Muda

Share

Didikpos.com — Menyongsong bonus demografi tahun 2045, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus meningkatkan keterampilan teknologi digital untuk anak muda.

Wakil Menteri Komunfo, Nezar Patria menyatakan salah satu persiapan yang telah dilakukan membekali anak muda dengan keterampilan memanfaatkan teknologi digital.

“Yang harus kita lakukan sejak sekarang adalah mendirikan keterampilan digital buat generasi muda. Itu sangat penting karena dunia makin terkoneksi dengan internet, teknologi juga makin berkembang, disrupsinya luar biasa,” ungkapnya, dalam rilisnya di Jakarta, Senin 21 Agustus 2023.

Wamenkominfo menyatakan guna merebut kesempatan emas, setiap anak bangsa harus mencermati perkembangan ekonomi global saat ini, termasuk perkembangan disrupsi teknologi.

“Kita baru saja ramai bicara revolusi 4.0, sekitar tiga sampai empat tahun lalu hampir semua pidato ada kata-kata revolusi 4.0. Tapi hari ini yang mengguncangkan kita adalah artificial intelligence (AI) yang ternyata kemajuan kecerdasannya sudah sedemikian rupa dan lebih dahsyat lagi perkembangan penggunaan AI di segala sektor kehidupan,” tandasnya.

Menurut Wamen Nezar Patria, setiap negara menyiapkan dengan sungguh-sungguh agar bonus demografi dapat memajukan ekonomi yang telah dicapai saat ini dengan berkomitmen pada proses yang panjang.

“Masalahnya di kita apakah kita menyiapkan SDM yang cukup baik atau tidak di tahun 2045. Itu kan gak jauh lagi, sekarang 2023 berarti 22 tahun lagi, berarti kurang empat periode presiden lagi. Di tahun 2030, saya kira kita harus siap,” tegasnya.

Bonus demografi merupakan momentum sejarah dengan dinamika penduduk kelompok usia produktif antara 17 s.d 45 tahun atau sekitar 60%, lebih besar dari perkembangan normal. Menurut Wamenkominfo momentum itu akan dapat meningkatkan produktivitas nasional.

“Jadi ini merupakan kekuatan yang luar biasa. Momentum ini dialami oleh beberapa negara seperti Jepang dan Cina, mereka mampu menggunakan ledakan bonus demografi untuk produktivitas nasional,” jelasnya.
(Acep Mulyana)