DIDIKPOS.COM – Puncak perayaan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2020 dan HUT ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) digelar hari ini, Sabtu (28/11/2020). Acara akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Kegiatan dilaksanakan secara virtual dan disiarkan secara live streaming @tunas.tv, jejaring medsos Youtube @PB PGRI, dan aplikasi layanan Zoom.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., mengatakan, meski masih dalam suasana penuh keprihatinan karena pandemi Covid-19, para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan di seluruh tanah air kembali merayakan peringatan HGN tahun 2020 dan HUT ke-75 PGRI dengan khidmat dan mematuhi protokol kesehatan.
“Semoga perlindungan Tuhan Yang Maha Esa selalu tercurah kepada kita semua, bangsa dan negara Republik Indonesia,” kata Unifah, dalam siaran pers, Sabtu (28/11/2020).
Ia mengungkapkan, di HUT ke-75 PGRI dan HGN tahun 2020, yang diperingati setiap tanggal 25 November, bangsa ini dapat mengenang kembali semangat dan niat mulia para guru di seluruh tanah air, ketika puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan, sepakat melebur menjadi satu sehingga lahirlah PGRI.
Dengan dijiwai semangat proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, lanjutnya, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat memajukan pendidikan nasional.
“Terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik formal/non-formal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui Keppres Nomor 78 tahun 1994,” terangnya.
“Setelah 75 tahun Indonesia merdeka, jati diri PGRI sebagai organisasi profesi yang independen, unitaristik, dan non-partisan senantiasa dijaga, dan melekat di dada pengurus, pejuang, aktivis, dan para guru. Sebagai rumah besar perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, PGRI terus bergerak, mengabdi, dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan,” sambungnya.
Terus Berjuang
Dikatakannya, betapa penting peran guru sebagai manusia pengubah yang berkarakter kreatif, inovatif, dan berdedikasi. Maka pada perayaan peringatan ke-75 tahun ini, PGRI mengambil tema: “Dari PGRI untuk Indonesia: Kreativitas dan Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju”. PGRI akan terus berjuang memajukan pendidikan dan sebagai wadah perjuangan para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan.
PGRI, lanjutnya, sangat mendorong tumbuh kembang guru yang berkarakter kreatif, literat, pembelajar, dan berdedikasi. Guru yang berkarakter demikian akan memancarkan fajar penerang di sekelilingnya yang ditumbuhkan melalui proses pendidikan yang mengembangkan budi pekerti sehingga mendorong siswa mengembangkan potensinya, dan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.
“Pada peringatan HUT PGRI di tahun 2020 ini, beragam inovasi dihadirkan PGRI untuk Indonesia antara lain, Olimpiade Virtual Gurulympics, peluncuran TV Streaming Tunas TV, Aplikasi Bantu Guru, Inovasi Pembelajaran dalam PGRI Smart Learning and Character Center, Wave (Webinar dan Workshop online) dan beragam inovasi dari PGRI berbagai daerah yang kami persembahkan sebagai tekad kami untuk #menolak menyerah karena covid-19, menolak menyerah kepada berbagai keterbatasan yang dihadapi dalam bekerja,” tuturnya.
Apresiasi
Unifah mengungkapkan, di hari ulang tahun yang istimewa ini, PGRI menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden RI, seluruh jajaran Kemendikbud, KemenPan-RB, BKN, Kemendagri, dan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota yang responsif terhadap perjuangan PGRI khususnya di masa pandemi antara lain dengan:
1) Terbitnya Perpres No. 98 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK
2) Pemberian kuota kepada guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk kelancaran PJJ
3) Relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk pembayaran guru honor dan pembelajaran daring
4) Pembatalan Ujian Nasional (UN)
5) Dikeluarkannya klaster pendidikan dari RUU Cipta Kerja.
“Selanjutnya kami sangat mengharapkan agar para guru honorer Kategori maupun Non-Kategori khususnya yang berusia di atas 35 tahun diberikan kesempatan menjadi ASN melalui jalur ASN-PPPK maupun jalur CPNS,” cetusnya.
Ujar Unifah, apresiasi disampaikan pula kepada pemerintah daerah yang merespons perjuangan di PGRI di berbagai daerah dengan memberikan perhatian pada peningkatan kesejahteraan guru honorer di daerah masing-masing. Juga memberikan kesempatan setara kepada semua guru tanpa membedakan status mereka untuk beroleh kesempatan meningkatkan kapasitas profesi.
“PGRI adalah mitra strategis Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam memajukan pendidikan, dan menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan dengan arif dan bijaksana agar tercapai sinergi yang optimal untuk mencapai pendidikan nasional bermutu untuk Indonesia maju,” terangnya.
Adaptasi
Unifah menambahkan, Covid-19 memaksa manusia melakukan adaptasi dalam keseluruhan aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan dan pembelajaran.
Pembelajaran yang semula dilakukan penuh kehangatan di kelas, harus dilakukan dari rumah secara daring (online) maupun luring (offline). PGRI menaruh hormat dan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat dan dedikasi para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan meskipun dengan segala keterbatasan tak pernah surut dalam pengabdian mendidik anak bangsa. Para pendidik menolak menyerah akibat pandemi Covid-19.
Ia menuturkan, hikmah yang dapat dipetik di balik pandemi Covid-19, yakni mempercepat akselerasi penguasaan teknologi di kalangan guru dan siswa, menguatkan kerja sama antara guru dan orang tua sekaligus memastikan bahwa peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apa pun.
PGRI berharap agar pascapandemi berakhir, pembelajaran jarak jauh atau paduan pembelajaran daring dan luring akan menjadi suatu bentuk kenormalan baru.
“Untuk itu, PGRI meminta kepada pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan agar seluruh wilayah Indonesia memiliki infrastruktur dasar listrik dan jaringan internet yang memadai. PGRI berharap dengan perluasan akses listrik dan internet, maka tidak ada lagi anak Indonesia dan para guru yang tertinggal dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
“PGRI juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para orang tua, karena di masa pandemi ini, peran orang tua sangat penting mendampingi anak belajar, sekaligus menjadi ruang untuk memperkokoh kualitas kasih sayang antaranggota keluarga,” pungkas Unifah. (des)***