Nah Loh … Potensi Kecurangan PPDB 2020 Lebih Besar

Share

DIDIKPOS.COM – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 harus diawasi lebih ketat. Karena pelaksanaan PPDB dilaksanakan secara daring, potensi kecurangan lebih besar terjadi.

Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Bandung Irianto mengatakan, salah satu bagian yang perlu diawasi yakni verifikasi administrasi calon siswa.

Apabila penyerahan syarat-syarat administrasi dilaksanakan secara daring, maka panitia PPDB harus lebih teliti memastikan syarat administrasi yang diunggah calon siswa asli dan sesuai kenyataan.

“Syarat administrasi yang diserahkan bukan berupa fisik surat atau kartu. Termasuk kartu keluarga yang diserahkan calon siswa dari jalur zona. Panitia PPDB harus membuat sistem sedemikian rupa supaya tidak ada pemalsuan kartu keluarga,” kata Irianto, Senin (20/4/2020).

Dijelaskannya, saat penyerahan kartu keluarga dilakukan secara langsung, data dalam kartu bisa tidak sesuai dengan kenyataan siswa bersangkutan.

Apalagi, lanjutnya, jika kartu keluarga diserahkan secara daring, potensi penyimpangan pada jalur zonasi lebih besar.

“Selain kartu keluarga, panitia PPDB juga harus memastikan sertifikat prestasi akademik yang diunggah calon siswa yang mendaftar dari jalur prestasi non-akademik tidak bodong.
Dewan Pendidikan kerap menemukan sertifikat bodong yang diberikan oleh calon siswa,” sebutnya.

Kata Irianto, Panitia PPDB juga perlu mengawasi bukti prestasi dari calon siswa yang mendaftar pada jalur prestasi akademik. Sebab, pelaksanaan kegiatan belajar selama satu semester terakhir tidak efektif karena dilaksanakan secara jarak jauh.

“Bukti prestasi akademik yang dikeluarkan sekolah pada tingkat sebelumnya harus benar-benar mencerminkan kualitas lulusan,” imbuhnya.

Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat mengusulkan agar waktu pendaftaran seleksi jalur afirmasi dan prestasi dibedakan dengan jalur zonasi.

Dengan begitu, calon siswa yang tidak diterima pada jalur prestasi dan afirmasi bisa mengikuti seleksi pada jalur zonasi.

“Orangtua calon siswa jadi tidak berspekulasi atau kebingungan lagi ambil jalur apa saat PPDB,” ujar Iwan. ***

Sumber: Pikiran-rakyat.com