DIDIKPOS.COM – Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA terpilih menjadi Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) periode 2020-2025 pada Sidang Pleno Khusus Majelis Wali Amanat (MWA) UPI, Jumat (15/5/2020). Solehuddin merupakan dosen Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Dia menjadi guru besar dalam bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak. Sepanjang perjalaan karirnya, Solehuddin pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Studi, Ketua Program Studi, Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana UPI, Sekretaris Eksekutif UPI, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI.
Dalam Sidang Pleno Khusus MWA, Solehuddin memaparkan kertas kerjanya bertema “UPI untuk kemajuan bangsa melalui kampus merdeka.”
Program UPI EDUN menjadi program andalan dalam penyajian kertas kerja calon Rektor. EDUN merupakan kata dalam bahasa Sunda yang berarti “hade pisan” atau “benten ti nu sanes” (extraordinary). Solehuddin memimpikan UPI untuk menjadi universitas yang luar biasa.
“EDUN juga merupakan singkatan dari Education for Upturn of Nation yang berarti pendidikan untuk perbaikan bangsa,” kata Solehuddin dalam siaran pers, Minggu (17/5/2020).
UPI EDUN juga berarti bahwa UPI atau siapapun sivitas akademika UPI harus: Etis, berbuat sesuai dengan nilai dan norma yang dianut; Digjaya, memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing dengan siapa pun; Unggul, lebih baik (excellence) daripada yang lain; Nanjeur, berdiri dengan kokoh sampai kapan pun selama dunia ini masih ada.
Solehuddin mengajak sivitas akademika UPI bekerja sama membangun UPI. Tantangan UPI semakin berat dan tidak bisa diselesaikan oleh rektor sendirian.
e-Voting
Sidang Pleno Khusus MWA UPI sendiri diikuti oleh tiga calon rektor. Ketiga Calon Rektor UPI tersebut adalah Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.; Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A.; dan Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A.
Pada pelaksanaan pemilihan calon Rektor UPI dengan sistem e-voting, Bunyamin Maftuh memperoleh 7 suara, Solehuddin 22 suara, dan Didi Sukyadi meraih 0 suara. Jumlah total suara sebanyak 29 suara dari total 21 anggota MWA.
Merujuk pada ketentuan MWA pasal 20 ayat 4, anggota MWA dari unsur menteri mempunyai 35% hak suara atau 10 suara dan anggota lain secara bersama-sama memiliki 65% suara atau 19 suara. Unsur Menteri Pendidik dan Kebudayaan diwakili oleh Direktur Sumber Daya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Sofwan Effendi.
Sidang Pleno Khusus MWA kali ini berbeda dengan sidang pleno sebelumnya, karena diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, penyelenggaraannya memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebarluasan Covid-19.
Selain itu, sudah memiliki rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat serta mendapat Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dari Kapolda Jawa Barat.
Pimpinan dan peserta sidang serta panitia yang membantu secara teknis di sidang pleno harus menjalani rapid test Covid-19 dengan hasil negatif untuk memasuki gedung. Pimpinan dan peserta sidang juga harus mencuci tangan, memakai masker, dan sarung tangan, serta jarak tempat duduk diantara peserta sekitar dua meter.
Di samping itu, untuk memediasi kehadiran anggota MWA yang berada di rumah, Direktorat TIK UPI menggunakan aplikasi Zoom sebagai saluran penyampaian hak suara ke sistem e-voting. Sidang pleno yang dipimpin secara langsung oleh Ketua MWA UPI Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, M.Sc dan Sekretaris Prof. Dr. Idrus Affandi, SH.
Sebelum pemilihan suara, tiga calon rektor menyampaikan isi kertas kerja terkait visi, misi, motivasi menjadi calon rektor, strategi dan program yang dikembangkan.
Penyajian pertama disampaikan oleh Didi Sukyadi dengan judul “Merespon Perubahan, Membangun Peradaban”.
Lalu, Bunyamin Maftuh memaparkan tentang “Membangun UPI masa depan menuju universitas berkelas dunia di bidang pendidikan.”
Adapun Solehuddin memaparkan “UPI untuk kemajuan bangsa melalui kampus merdeka.”
Setelah penyajian kertas kerja selesai dilaksanakan, sidang pleno dilanjutkan dengan pemilihan rektor melalui sistem e-voting oleh jajaran MWA UPI.
MWA merupakan organ universitas yang berfungsi untuk mewakili kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Beranggotakan 21 orang yang mewakili unsur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Rektor, Senat Akademik, masyarakat, dan Tenaga Kependidikan.
Ketua MWA UPI Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, M.Sc menyampaikan rasa syukur proses pemilihan berjalan lancar.
“Diharapkan, rektor yang baru bisa lebih baik daripada rektor sebelumnya,” ujar Agum. ***